Malem agan agan semuanya,wahh lama banget gak update postingan soalnya baru sibuk nerjain Tugas Kuliah yang menumpuk,kali ini ciko mau share kumpulan soal soal yang ane kerjain kemaren berikut soal berikut jawabannya.
1.
Sebutkan macam-macam atribut pada berkas!
2.
Operasi apa sajakah yang dapat diterapkan pada sebuah berkas?
3.
Sebutkan informasi yang terkait dengan pembukaan berkas!
4.
Sebutkan dan jelaskan metode alokasi pada sistem berkas!
5.
Sebutkan dan jelaskan operasi pada direktori?
6.
Sebutkan dan Jelaskan tentang tipe akses pada berkas?
7.
Sebutkan dan jelaskan bagaimana cara mengatur free space?
8.
Bagaimanakah implementasi dari sebuah direktori dalam disk
9.
Sebutkan keunggulan dari sistem berkas dalam UNIX dengan sistem berkas pada
WINDOWS?
10. Bagaimanakah
langkah-langkah dalam proses back-up?
Jawab
1. Beberapa jenis berkas
diantaranya:
• Text file. yaitu urutan dari
karakter-karakter yang diatur menjadi barisan dan mungkin halaman.
• Source file. yaitu urutan dari
berbagai subroutine dan fungsi yang masing-masing kemudian diatur sebagai
deklarasi-deklarasi diikuti oleh pernyataan-pernyataan yang dapat diexecute.
• Object file. yaitu urutan dari
byte-byte yang diatur menjadi blok-blok yang dapat dipahami oleh penghubung
system.
• Executable file. adalah kumpulan
dari bagian-bagian kode yang dapat dibawa ke memori dan dijalankan oleh loader.
2. Ada pun operasi-operasi dasar
yang dilakukan berkas, yaitu:
• Membuat Berkas (Create):
Kita perlu dua langkah untuk membuat
suatu berkas. Pertama, kita harus temukan tempat didalam sistem berkas. Kedua,
sebuah entri untuk berkas yang baru harus dibuat dalam direktori. Entri dalam
direktori tersebut merekam nama dari berkas dan lokasinya dalam sistem berkas.
• Menulis sebuah berkas (Write):
Untuk menulis sebuah berkas, kita
membuat sebuah system call yang menyebutkan nama berkas dan informasi yang akan
di-nulis kedalam berkas.
• Membaca Sebuah berkas (Read):
Untuk membaca sebuah berkas
menggunakan sebuah system call yang menyebut nama berkas yang dimana dalam blok
memori berikutnya dari sebuah berkas harus diposisikan.
• Memposisikan Sebuah Berkas
(Reposition):
Direktori dicari untuk entri yang
sesuai dan current-file-position diberi sebuah nilai. Operasi ini di dalam
berkas tidak perlu melibatkan M/K, selain itu juga diketahui sebagai file seek.
• Menghapus Berkas (Delete):
Untuk menghapus sebuah berkas kita
mencari dalam direktori untuk nama berkas tersebut. Setelah ditemukan, kita
melepaskan semua spasi berkas sehingga dapat digunakan kembali oleh
berkas-berkas lainnya dan menghapus entry direktori.
• Menghapus Sebagian Isi Berkas
(Truncate):
User mungkin mau menghapus isi dari
sebuah berkas, namun menyimpan atributnya. Daripada memaksa pengguna untuk
menghapus berkas tersebut dan membuatnya kembali, fungsi ini tidak akan
mengganti atribut, kecuali panjang berkas dan mendefinisikan ulang panjang
berkas tersebut menjadi nol. Keenam operasi diatas merupakan operasi-operasi
dasar dari sebuah berkas yang nantinya dapat
dikombinasikan untuk membentuk
operasi-operasi baru lainnya. Contohnya apabila kita ingin menyalin sebuah
berkas, maka kita memakai operasi create untuk membuat berkas baru, read untuk
membaca berkas yang lama, dan write untuk menulisnya pada berkas yang baru.
4. Berkas menyimpan informasi.
Apabila sedang digunakan informasi ini harus diakses dan dibaca melalui memori
komputer. Informasi dalam berkas dapat diakses dengan beberapa cara. Berikut
adalah beberapa caranya:
• Akses Sekuensial. Akses ini
merupakan yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Informasi di dalam
berkas diproses secara berurutan. Sebagai contoh, editor dan kompilator
biasanya mengakses berkas dengan cara ini.
• Akses Langsung. Metode berikutnya
adalah akses langsung atau dapat disebut relative access. Sebuah berkas dibuat
dari rekaman-rekaman logical yang panjangnya sudah ditentukan, yang mengizinkan
program untuk membaca dan menulis rekaman secara cepat tanpa urutan tertentu.
5. Silberschatz, Galvin dan Gagne
mengkategorikan operasi-operasi terhadap direktori sebagai berikut:
• Mencari Berkas. Mencari lewat
struktur direktori untuk dapat menemukan entri untuk suatu berkas tertentu.
berkas-berkas dengan nama yang simbolik dan mirip, mengindikasikan adanya
keterkaitan diantara berkas-berkas tersebut. Oleh karena itu, tentunya perlu
suatu cara untuk menemukan semua berkas yang benar-benar memenuhi kriteria
khusus yang diminta.
• Membuat Berkas. Berkas-berkas baru
perlu untuk dibuat dan ditambahkan ke dalam direktori.
• Menghapus Berkas. Saat suatu
berkas tidak diperlukan lagi, berkas tersebut perlu dihapus dari direktori.
• Menampilkan isi Direktori.
Menampilkan daftar berkas-berkas yang ada di direktori, dan semua isi direktori
dari berkas-berkas dalam daftar tersebut.
• Mengubah nama berkas. Nama berkas
mencerminkan isi berkas terhadap pengguna. Oleh karena itu, nama berkas harus
dapat diubah-ubah ketika isi dan kegunaannya sudah berubah atau tidak sesuai
lagi. Mengubah nama berkas memungkinkan posisinya berpindah dalam struktur
direktori.
• Akses Sistem berkas. Mengakses
tiap direktori dan tiap berkas dalam struktur direktori.
Sangatlah dianjurkan untuk menyimpan
isi dan stuktur dari keseluruhan sistem berkas setiap jangka waktu tertentu.
Menyimpan juga dapat berarti menyalin seluruh berkas ke pita magnetik. Teknik
ini membuat suatu cadangan salinan dari berkas tersebut jika terjadi kegagalan
sistem atau jika berkas itu tidak diperlukan lagi. Sedangkan Tanenbaum juga
menambahkan hal-hal berikut sebagai operasi yang dapat dilakukan terhadap
direktori tersebut:
• Membuka direktori
• Menutup direktori
• Menambah direktori
• Mengubah nama direktori
• Menghubungkan berkas-berkas di
direktori berbeda
• Menghapus hubungan berkas-berkas
di direktori berbeda
6. Dalam pendekatan ini, kita
mendapatkan suatu mekanisme proteksi yang dilakukan dengan cara membatasi jenis
akses ke suatu berkas. Beberapa jenis akses tersebut antara lain:
• Baca (Read). Membaca berkas.
• Tulis (Write). Menulis Berkas.
• Eksekusi (Execute). Memasukkan
berkas ke memori dan dieksekusi.
• Sisip (Append). Menulis informasi
baru pada baris akhir berkas.
• Hapus (Delete). Menghapus berkas.
• Daftar (List). Mendaftar nama dan
atribut berkas.
8. Sebelum sebuah berkas dapat
dibaca, berkas tersebut harus dibuka terlebih dahulu. Saat berkas tersebut
dibuka, sistem operasi menggunakan path name yang dimasukkan oleh
pengguna untuk mengalokasikan direktori entri yang menyediakan informasi yang dibutuhkan
untuk menemukan block disk tempat berkas itu berada. Tergantung dari
sistem tersebut, informasi ini dapat berupa alamat disk dari berkas yang
bersangkutan (contiguous allocation), nomor dari blok yang pertama
(kedua skema linked list), atau nomor dari inode. Dalam semua
kasus, fungsi utama dari direktori entri adalah untuk memetakan nama ASCII dari
berkas yang bersangkutan kepada informasi yang dibutuhkan untuk mengalokasikan
data.
Sistem berkas UNIX berbeda dengan sistem berkas Windows (DOS) karena sistem berkas UNIX lebih hebat dan mudah diatur daripada Windows (DOS). Penamaan dalam UNIX dan Windows berbeda. Karena sistem Windows ingin memudahkan pengguna maka sistem mereka mengubah nama menjadi nama yang lebih mudah bagi para pengguna. Contohnya adalah nama folder dalam adalah perubahan dari directory yang masih digunakan oleh UNIX. Penggunaan back slash (\) digunakan untuk memisahkan direktori-direktori dalam Windows, tetapi hal ini tidak ada dalam UNIX. Sistem UNIX menggunakan case sensitive, yang artinya nama suatu berkas yang sama jika dibaca, tetapi penulisan namanya berbeda dalam hal ada satu file yang menggunakan huruf kapital dalam penamaan dan satu tidak akan berbeda dalam UNIX. Contohnya ada berkas bernama berkasdaku.txt dan BerkasDaku.txt, jika dibaca nama berkasnya sama tetapi dalam UNIX ini merupakan dua berkas yang jauh berbeda. Jika berkas-berkas ini berada di sistem Windows, mereka menunjuk ke berkas yang sama yang berarti Windows tidak case sensitive.
Hal lain yang membedakan sistem berkas UNIX dengan Windows adalah UNIX tidak menggunakan drive letter seperti C:, D: dalam Windows. Tetapi semua partisi dan drive ekstra di mount didalam sub-direktori di bawah direktori root. Jadi pengguna tidak harus bingung di drive letter mana suatu berkas berada sehingga seluruh sistem seperti satu sistem berkas yang berurutan dari direktori root menurun secara hierarki.
10
Langkah-langkah
dalam proses Back-up
Untuk meminimalisir penyalinan, kita
dapat menggunakan informasi dari setiap masukan direktori berkas. Umpamanya,
jika program back up mengetahui bahwa back up terakhir dari berkas sudah
selesai dan penulisan terakhir pada berkas dalam direktori menandakan berkas
tidak terjadi perubahan maka berkas tidak harus disalin lagi. Penjadualan back
up yang umum sebagai berikut:
Hari 1: Salin ke tempat penyimpanan back up semua berkas dari disk, disebut sebuah full backup.
Hari 2: Salin ke tempat penyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari 1, disebut incremental backup.
Hari 3: Salin ke tempat peyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari 2.
Hari N: salin ke tempat penyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari N-1, lalu kembali ke hari 1.
Keuntungan dari siklus backup ini adalah kita dapat menempatkan kembali berkas mana pun yang tidaksengaja terhapus pada waktu siklus dengan mendapatkannya dari back up hari sebelumnya. Panjang dari siklus disetujui antara banyaknya tempat penyimpanan backup yang diperlukan dan jumlah hari kebelakang dari penempatan kembali dapat dilakukan.
Ada juga kebiasaan untuk mem-backup keseluruhan dari waktu ke waktu untuk disimpan selamanya daripada media backupnya digunakan kembali. Ada bagusnya menyimpan backup-backup permanent ini di lokasi yang jauh dari backup yang biasa, untuk menghindari kecelakaan seperti kebakaran dan lain-lain. Dan jangan menggunakan kembali media backup terlalu lama karena media tersebut akan rusak jika terlalu sering digunakan kembali.
Hari 1: Salin ke tempat penyimpanan back up semua berkas dari disk, disebut sebuah full backup.
Hari 2: Salin ke tempat penyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari 1, disebut incremental backup.
Hari 3: Salin ke tempat peyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari 2.
Hari N: salin ke tempat penyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari N-1, lalu kembali ke hari 1.
Keuntungan dari siklus backup ini adalah kita dapat menempatkan kembali berkas mana pun yang tidaksengaja terhapus pada waktu siklus dengan mendapatkannya dari back up hari sebelumnya. Panjang dari siklus disetujui antara banyaknya tempat penyimpanan backup yang diperlukan dan jumlah hari kebelakang dari penempatan kembali dapat dilakukan.
Ada juga kebiasaan untuk mem-backup keseluruhan dari waktu ke waktu untuk disimpan selamanya daripada media backupnya digunakan kembali. Ada bagusnya menyimpan backup-backup permanent ini di lokasi yang jauh dari backup yang biasa, untuk menghindari kecelakaan seperti kebakaran dan lain-lain. Dan jangan menggunakan kembali media backup terlalu lama karena media tersebut akan rusak jika terlalu sering digunakan kembali.
gan, masa pertanyaannya sebutkan atribut, jawabannya malah tipe-tipe berkas? -_-
BalasHapus